Ceknricek.com — Dua puluh sembilan hari sudah Pak BJ Habibie wafat, rumah di Patra Kuningan, Jakarta, masih ramai dikunjungi masyarakat dan tokoh-tokoh. Setiap malam hingga nanti malam ke-40, di rumah Alm Pak Habibie diselenggarakan pembacaan Surah Yasin, tausiah, dan testimoni sejumlah tokoh.
Rabu (9/10) malam, selain Ilham dan Thareq Habibie, hadir Akbar Tandjung, Jimly Assiddiqie, Wardiman Djojonegoro, Indria Samego, Arief Rahman, dan tokoh yang ditunggu Dato Seri Anwar Ibrahim. Keluarga mantan wakil Perdana Menteri Malaysia dengan keluarga Pak Habibie sudah seperti bersaudara.
Anwar bercerita banyak tentang Pak Habibie. Keduanya sering berdiskusi berjam-jam tentang Islam, politik, demokrasi, filsafat, ekonomi, hingga teknologi.
Dalam suatu diskusi, Anwar bertanya tentang keputusan Pak Habibie membebaskan tahanan politik tidak lama setelah jadi Presiden RI. Jawaban Pak Habibie sangat menyentuh Anwar. “Habibie lepaskan para tahanan kasus politik, karena dia takut pada Allah, takut diminta pertanggungjawaban menahan orang yang berbeda pendapat,” kata Anwar.
Awalnya, lanjut Anwar, kepolisian dan militer keberatan atas rencana Habibie tersebut dengan alasan keamanan, namun Habibie tetap membebaskan tahan politik. Ini karena mereka bukan pelaku kriminal dan Habibie takut kepada Allah.
Dalam rekaman video, Pak Habibie juga menjelaskan keputusannya membebaskan tahanan politik. Saat itu banyak yang mempertanyakan keputusannya tersebut, namun Pak Habibie menegaskan, “Bebaskan saja, orang boleh saja tidak pendapat. Itu normal.”
Baca Juga: Jam Dinding, Seprai dan Kacang Rebus dari Eyang Habibie
Puluhan tahanan politik Orde Baru yang dibebaskan Pak Habibie, antara lain Sri Bintang Pamungkas, Budiman Sudjatmiko, Xanana Gusmao, AM Fatwa, dan Muchtar Pakpahan. Keputusan berani Pak Habibie ini menjadi catatan bersejarah Indonesia.
Adik dan Abang
Anwar menyebut Pak Habibie sebagai abangnya. Pak Habibie selalu membantunya saat sulit. Ketika pertama kali dipenjara atas tuduhan korupsi, 1999, Habibie yang ketika itu menjabat wapres, secara resmi meminta pemerintah Malaysia memperlakukan Anwar dengan baik.
“Habibie mengatakan, berdasarkan informasi saya terima tentang Anwar, saya mohon jangan apa-apa kan adik saya itu’,” kata Anwar menirukan pernyataan Habibie, yang ditujukan kepada pemerintah Malaysia. Pernyataan Habibie itu, lanjut Anwar, sempat membuat relasi Indonesia dan Malaysia tegang.
Setelah keluar dari penjara, 2004, Anwar menjalani operasi saraf tulang belakang di Munich, Jerman. Hampir setiap hari Pak Habibie dan Ibu Ainun menemui Anwar di rumah sakit. Selama masa pemulihan, Anwar, istrinya Wan Azizah, dan anaknya Nurul Izzah, menginap di rumah Habibie.
Menjelang masuk penjara kedua kalinya, 6 Februari 2015, Pak Habibie kembali membantu Anwar. Saat itu Anwar sedang di Jakarta, Pak Habibie meminta ke rumahnya di Patra, Kuningan. Di sini, selesai salat Jumat, Pak Habibie meminta Anwar tidak pulang ke Malaysia, karena berdasarkan info, Anwar akan ditangkap.
“Anwar, kamu jangan pulang. Kami semua tahu, akan dipenjara lagi. Kamu tidak lagi muda, kamu sudah lama tersiksa hampir tujuh tahun keluar masuk penjara’,” tutur Pak Habibie seperti disampaikan Anwar.
Tidak sampai di situ, Pak Habibie langsung memanggil stafnya
menyiapkan kamar di sayap kiri rumahnya untuk Anwar. “Tapi saya jawab tidak bisa. Saya bilang, saya mau pulang meski ada risiko, saya tidak akan lari” ujarnya. “Mendengar jawaban itu, Habibie menitikkan air mata.”
Jumat sore Anwar pulang ke Malaysia. Selasa (10/2/2015) kasasi Anwar dalam kasus tuduhan sodomi ditolak Mahkamah Tertinggi. Anwar kembali dipenjara selama lima tahun. Namun pada 16 Mei 2018, setelah partai koalisi Pakatan Rakyat menang pemilihan umum, Anwar dibebaskan melalui pengampunan Yang Dipertuan Agung Muhamman V.
“Empat hari setelah bebas, sebelum saya ke daerah-daerah, saya menemui Habibie di Jakarta,” kata Anwar di hadapan para tokoh Indonesia.
Baca Juga: PWI Anugerahi Alm BJ Habibie Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia
Pak Habibie wafat Rabu (11/09/2019) pukul 18.06, setelah Azan Magrib berkumandang. Anwar tidak dapat hadir pemakaman Pak Habibie. Namun, istrinya, Wan Azizah — yang juga Wakil Perdana Menteri Malaysia– dan anaknya Nurul Izzah datang menjelang pemakaman di Patra Kuningan.
Bagi Anwar, Pak Habibie tidak hanya sahabat, tapi juga abang. “Indonesia beruntung memiliki Habibie, seorang tokoh besar yang sangat ikhlas dan penuh kasih sayang. Tidak banyak tokoh di dunia yang memimpin dengan kasih sayang,” kata Anwar menutup testimoni nya.
Asro Kamal Rokan, Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat, Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) untuk Indonesia.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini