Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Tawa Agak Laen Berkelas

Opini December 29, 20244 Mins Read

Ceknricek.com–Dulu, tawa cukup sederhana. Baik tawa itu sendiri maupun cara kita dibuat tertawa, lahir begitu saja. Anda menonton Warkop DKI, melihat Kasino mengejar Indro dengan gaya slapstick, dan semua terasa cukup. Humor ala Kadir-Doyok atau Basuki? Lebih santai lagi —seperti obrolan warung kopi, tidak butuh logika, hanya murni tawa lepas.

Tapi hari ini, komedi Indonesia telah berubah. Anda yang sudah menonton film Agak Laen pasti merasakan perubahan ini. Tak aneh jika film yang menggabungkan horor, drama, dan komedi, ini kemudian berhasil menarik 9,1 juta penonton, dengan pendapatan sekitar Rp 455 Milyar.

Penggemar sudah menunggu Agak Laen 2, yang kabarnya mau tayang Desember ini. Rupanya mereka kena prank, terlanjur percaya dengan podcast akun Instagram @podcast.agak.laen pada 2 Desember 2024 yang menayangkan cuplikan video singkat berdurasi 30 detik tentang rencana tayangnya lanjutan film itu akhir tahun ini.

Apa yang terjadi? Apakah ini tren, atau cerminan dari penonton yang kini menginginkan lebih dari sekadar komedi “konyol”?

Mari kita lihat perjalanan ini lebih luas. Di Hollywood, komedi juga berevolusi. Jika dulu kita tertawa terpingkal-pingkal melihat Jim Carrey di Dumb and Dumber, kini kita diberi film seperti Jojo Rabbit. Humor di era modern bukan lagi hanya tentang tingkah bodoh, tetapi menjadi alat untuk menyampaikan isu serius. Siapa sangka Adolf Hitler bisa menjadi tokoh komedi (dengan twist tragis) dalam film Taika Waititi?

Hal serupa terjadi di Bollywood. Komedi klasik ala Hera Pheri yang penuh kekacauan slapstick mulai tergeser oleh film seperti 3 Idiots (2009), yang membawa pesan mendalam tentang pendidikan dan motivasi. Komedi bukan lagi hanya hiburan, tetapi medium untuk mengajukan pertanyaan kritis. Pemutarannya di pekan pertama saja menghasilkan pemasukan lebih 16 juta dolar.

Di Indonesia, komedi sedang mengalami transisi serupa. Film seperti Agak Laen merupakan bukti bagaimana formula baru diciptakan. Muhadkly Acho, sutradara film ini, tidak sekadar menyajikan lelucon. Ia menawarkan cerita: konflik rumah hantu di pasar malam yang terasa dekat dengan pengalaman masyarakat. Humor muncul dari situasi, bukan dari lawakan asal atau dialog tanpa makna.

Sebagai perbandingan, humor ini mirip dengan gaya Wes Anderson di The Grand Budapest Hotel: absurd, tetapi penuh logika internal yang mengundang tawa. Tidak seperti Warkop DKI, di mana Anda tertawa tanpa perlu berpikir, film seperti Agak Laen membuat Anda tertawa sambil merenung. Apa bisa? Jangan-jangan usai nonton, tawa kita masih terbawa di hati.

Generasi baru pelawak, yang tumbuh dari panggung Stand-Up Comedy, membawa semangat berbeda ke layar lebar. Ernest Prakasa, Bene Dion, hingga Acho tercatat sebagai contoh pelawak yang tidak hanya melucu, tetapi juga menciptakan cerita. Ini mengingatkan kita pada Jordan Peele, yang dari komedi seperti Key & Peele bertransformasi menjadi sutradara horor-komedi seperti Get Out.

Namun, pertanyaannya: apakah ini sepenuhnya baru? Tidak juga. Seperti tadi disebut ihwal 3 Idiot, humor seperti ini telah dilakukan di Thailand dengan film seperti Pee Mak. Ada siklus dalam industri film: sesuatu yang sukses akan diulang-ulang hingga mungkin kita bosan. Bukankah kita pernah melihat Warkop DKI Reborn (6,7 juta penonton) dalam berbagai versi yang tak ada habisnya?

Jika kita bandingkan, Bollywood dan Hollywood memiliki skala yang lebih besar, dalam hal tingkat konten dan pemutaran. Film-film seperti Jojo Rabbit atau 3 Idiots membawa humor ke tingkat yang lebih intelektual. Namun, meski dibuat di sini, kekuatan Agak Laen ada pada sentuhan lokal. Pasar malam, rumah hantu, dan logat khas Indonesia adalah elemen yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Bahkan dalam hal ini, Hollywood sering gagal menangkap nuansa lokal saat mencoba membuat komedi global. Anda bisa tertawa menonton Jojo Rabbit, tetapi hanya film seperti Agak Laen yang bisa menyentuh memori pasar malam kita: permen kapas, lampu berkelap-kelip, dan sedikit ketakutan masuk ke wahana rumah hantu. Gabungan antara tawa dan ketakutan.

Apa yang membuat komedi serius seperti Agak Laen menarik adalah kemampuannya menjaga keseimbangan. Penonton tidak hanya tertawa, tetapi juga merasakan keterikatan emosional. Komedi tidak lagi menjadi pelarian, tetapi refleksi realitas. Dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi berkat era digital, penonton yang memang gemar humor perlu tontonan yang lebih masuk akal.

Namun, ada tantangan: bagaimana menjaga formula yang diolah dari realitas dan intelektualitas ini tetap bisa disajikan dengan segar? Jika semua film mulai mengadopsi pola serupa, kita mungkin akan melihat kebosanan yang sama seperti era Warkop Reborn. Tantangan berikutnya bagi para sineas adalah menciptakan inovasi baru tanpa kehilangan akar lokalnya.

Pada akhirnya, apakah Anda lebih suka slapstick ayam terbang ala Warkop, atau humor cerdas Agak Laen? Mungkin jawabannya ada di tengah-tengah. Karena, seperti hidup itu sendiri, tawa terbaik sering datang dari kombinasi absurditas dan kedalaman. Dan selama dunia ini tetap absurd, kita akan selalu butuh alasan untuk tertawa —entah lewat ayam yang dikejar, atau rumah hantu di pasar malam.

Cak AT – Ahmadie Thaha

Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 29/12/2024

#Film #reviewfilm FilmIndonesia
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.