Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Tendangan Sepatu Paman Ho Merusak Pasar Indonesia

Opini October 7, 20196 Mins Read

Ceknricek.com — Sepatu Vietnam kian berisik menginjak-injak pasar Indonesia. Di sisi lain, pasar ekspor alas kaki Indonesia ke pasar internasional juga digeser alas kaki Negeri Paman Ho itu. Selain China, Vietnam menjadi momok bagi Indonesia.

Penerapan Free Trade Agreement (FTA) ASEAN-China sejak 2004 lalu menyebabkan impor sepatu Indonesia dari Vietnam melonjak drastis. Pemberlakuan agreement ini menyebabkan bea masuk untuk impor alas kaki turun dari 35% menjadi 5-15%.

Sumber: Istimewa

Sejak lima tahun terakhir, pangsa pasar sepatu Indonesia tergerus. Pasar sepatu di Indonesia mencapai Rp25 triliun per tahun, 50% dikuasai barang impor.

Di sisi lain, beratnya bisnis di industri sepatu membuat pengusaha alas kaki beralih menjadi pedagang. Peralihan tersebut terjadi karena produk sepatu Indonesia sudah semakin kalah bersaing dengan produk impor. Menurut data Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), sebanyak 30-40% dari 300 anggota asosiasi beralih menjadi pedagang sepatu. Mereka memilih dari pada repot bikin sepatu mending impor lalu menjualnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor produk alas kaki dari Vietnam selama periode 2014-2018 terjadi lonjakan sampai 137%. Impor alas kaki Indonesia dari Vietnam pada 2014 hanya US$64 juta, tapi pada 2018 sudah mencapai US$152 juta.

Sedangkan impor alas kaki sepanjang Januari-Juni 2019, sudah menunjukkan lonjakan signifikan menjadi US$97,5 juta. Angka itu setara 65% dari realisasi impor tahun lalu.

Itu angka statistik. Di pasar angka-angka itu dibuktikan. Di pinggir-pinggir jalan kota-kota besar seperti Depok dan Jakarta dan sekitarnya sepatu berlabel made in Vietnam banyak dijajakan. Sepatu itu dibanderol murah, Rp100-150 ribu per pasang.

Selain di pinggir jalan, sepatu produksi Paman Ho juga bertabur menghiasi marketplace. Sepatu basket Nike Jordan impor Vietnam, di Shopee, bisa diperoleh dengan harga Rp177 ribu. Sepatu pria merek Adidas, seharga Rp297 ribu. Di Bukalapak, sepatu sneakers Adidas impor Vietnam dipasangi harga Rp165 ribu. Lalu, di Tokopedia sepatu bola Adidas bikinan Vietnam seharga Rp110 ribu.

Ketua Dewan Pembina Aprisindo, Harijanto mengatakan, sepatu-sepatu Vietnam yang masuk Indonesia adalah barang KW 1 yang kondisi fisiknya mirip dengan produk aslinya. Maraknya sepatu made in Vietnam sudah terjadi setahun terakhir.

Baca Juga: China Pengganggu Baja, Semen, dan Tekstil Kita

Sepatu yang diperdagangkan secara daring boleh jadi tak terkena pajak bea masuk impor. Soalnya, barang yang kena bea masuk adalah yang nilainya di atas US$75. Di bawah itu bebas.

Sumber: CNBC

Aturan itu diberlakukan mulai 10 Oktober 2018 lalu. Impor barang melalui e-commerce dengan total nilai di atas US$75 saja yang dikenakan bea masuk 7,5%. Bea masuk tersebut berlaku flat alias sama untuk semua jenis barang. Selain bea masuk, importir juga bakal dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor 10% berlaku flat, serta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) impor sebesar 10% untuk yang memiliki NPWP, dan 20% bagi yang tidak memiliki.

Sejak Tahun Lalu

Indonesia adalah negara konsumen sepatu terbesar ke-4 di dunia. Negeri ini mengonsumsi 886 juta pasang alas kaki tiap tahunnya. Wajar saja jika Indonesia menjadi sasaran pasar sepatu dari negara lain. Nah, konsumsi sebanyak itu, 50% dikuasai produk impor.

Harga sepatu Vietnam yang dilego di pasar Indonesia bersaing dengan produksi China: sama-sama murah. Sepatu dalam negeri, macam sepatu Cibaduyut, dibuat babak belur. Ella Helina owner dari JK Collection mengatakan harga produsen (HPP) sepatu termurah di Cibaduyut Rp90 ribu hingga Rp100 ribu. JK Collection sendiri membanderol harga antara Rp125 ribu dan Rp500 ribu-an. Di sisi lain, harga sepatu dari Vietnam dan China ada yang dilepas dengan harga berkisar Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per pasang.

Sumber: Peluang

“Harga ini tidak logis. Harga sepatu sama dengan harga seporsi nasi dengan lauk pauk ayam. Walaupun kualitasnya memang buruk satu atau dua kali pakai langsung rusak,” ujar Ella seperti dikutip Majalah Peluang Maret silam.

Omzet JK Collection pada 2018 masih mencapai Rp500-600 juta tiap bulannya. Pada Februari 2019 anjlok menjadi Rp150 juta. Padahal margin yang didapat produsen sepatu 20% setelah dipotong biaya produksi dan gaji pegawai.

Penjualan secara daring (online) juga dikuasai sepatu impor. “Kalau dulu sehari bisa terjual lima pasang di marketplace, kini hanya sehari satu. Produk impor juga membanjiri marketplace,” ungkap Ella.

Penurunan omzet penjualan sepatu di Cibaduyut sudah terjadi sejak tahun lalu. Biasanya, sepatu Cibaduyut terjual sekitar 5.000 pasang per minggu, kini hanya seperlimanya saja. Pada 2011 ketika produk sepatu Cibaduyut sedang bangkit total uang  berputar mencapai Rp23 miliar. Kini lebih rendah dari itu.

Kondisi ini memang ironis. Soalnya, produksi sepatu Indonesia masuk dalam 4 besar dunia dengan total produksi 1,4 miliar pasang pada  2018. Jumlah tersebut merupakan 4,6% dari total produksi sepatu di dunia. Juara memproduksi sepatu di dunia adalah China, India, dan Vietnam.

Sumber: Istimewa

Kementerian Perindustrian mencatat saat ini terdapat 18.687 unit usaha pada industri alas kaki di Indonesia. Rinciannya 18.091 unit usaha skala kecil, 441 unit usaha skala menengah, dan 155 unit usaha skala besar. Belasan ribu unit usaha alas kaki ini menyerap tenaga kerja sebanyak 795.000 orang.

Pasar Ekspor

Sedihnya, pada Agustus lalu ekspor alas kaki Indonesia anjlok 47% dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai hanya US$347,5 juta dari US$395 juta. Sepanjang Januari-Agustus 2019 ekspor turun 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilainya hanya US$2,93 miliar, dari US$3,36 miliar. Pada 2018, total ekspor alas kaki Indonesia sempat menyentuh US$5,1 miliar.

Baca Juga: Industri Tekstil Kita di Pintu Kebangkrutan

Direktur Eksekutif Aprisindo, Firman Bakri Anom, menjelaskan, selama ini pasar utama alas kaki Indonesia adalah AS dan Uni Eropa. Buruknya kinerja ekspor alas kaki pada tahun ini dipicu adanya penurunan permintaan dari pasar Eropa.

“Semester 1 ekspor masih turun, Agustus turun tapi ada harapan, September turun cukup jauh. Kinerja ekspor sedang lemah, penurunan, didominasi karena turunnya permintaan dari Eropa, Amerika masih tumbuh 6%, di Eropa, turun 25%, market kita turun di Eropa,” kata Firman kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/10).

Faktor penyebabnya karena negara pesaing seperti Vietnam sudah diuntungkan dengan kerja sama perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Vietnam telah melakukan perjanjian dagang dengan EU yang akan efektif berlaku pada 1 Januari 2020. Meski masih tiga bulan ke depan, para pembeli di Eropa yang biasa membeli dari Indonesia mengalihkan permintaan ke Vietnam, sebagai persiapan perdagangan bebas efektif 2020.

Sumber: CNBC

Catatan badan statistik Vietnam, selama Januari-September 2019, ekspor alas kaki negeri itu mencapai US$13,3 miliar. Tahun lalu, Xinhua melaporkan ekspor produk industri alat sepatu Vietnam mencapai US$16,3 miliar atau tumbuh 11%.

Menurut Aprisindo, perlambatan ekspor sepatu mulai tahun lalu. Pada 2017, ekspor produk industri alas kaki Indonesia tumbuh 7,96%. Pada tahun 2018 ekspor hanya tumbuh 4%. Jauh di bawah target 10%. Target meleset, karena Aprisindo memiliki ekspektasi negosiasi Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) bakalan tuntas pada tahun lalu. Faktanya belum selesai.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

# sepatu # Vietnam #Ekonomi #pasar Indonesia Opini perdagangan
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.