Ceknricek.com—Penggunaan masker saat ini sudah jadi kebiasaan baru. Bahkan setelah selesai divaksin, masker tetap wajib dipakai. Kenapa?
Menurut Wiku Adisasmito, juru bicara satgas Covid-19 pusat, tingkat efektivitas vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia melebihi 50%. Namun demikian, kata dia, pada prinsipnya setiap virus pasti akan mengalami mutasi dalam rangka mempertahankan diri.
“Proses mutasi itu bisa berlangsung terus menerus apabila potensi penularannya masih tetap terjadi. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan bahwa vaksin betul-betul bisa memberikan proteksi kolektif atau herd immunity bagi masyarakat,” jelas Wiku seperti dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/21).
Setidaknya, ada beberapa alasan mengapa harus tetap pakai masker, meski sudah divaksin.
1.Vaksin bukan perlindungan 100 persen.
Vaksin terbaik yang tersedia saat ini hanya menawarkan perlindungan hingga 95 persen, yakni vaksin Covid-19 Pfizer. Sementara vaksin yang dipakai Indonesia, CoronaVac, efikasinya hanya 65,3 persen. Itu berarti masih ada 34,7 persen kemungkinan Anda dapat tertular virus corona kapan saja.
2.Kondisi kesehatan setiap orang berbeda
Beberapa orang dapat meningkatkan respons imun yang lebih kuat usai mendapat kedua dosis vaksin Covid-19 dibanding yang lain. Ini salah satu alasan utama para ahli bersikeras agar setiap orang menerima suntikan kedua vaksin dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
3.Virus bermutasi
Seperti tipikal virus, virus corona SARS-CoV-2 bermutasi di seluruh dunia, menciptakan varian yang terbukti lebih menular. Para ahli sudah memperingatkan, penyintas Covid-19 yang sudah mendapat antibodi masih berpeluang terinfeksi varian virus corona yang lain, misalnya varian baru B117 dari Inggris atau varian dari Afrika Selatan 501Y.V2.
4.Anda bisa jadi silent spreader
Maksudnya adalah Anda mungkin termasuk orang tanpa gejala (OTG) yang tidak menyadari sedang terinfeksi virus dan bertemu orang lain, kemudian menularkan virus.
5.Vaksin Covid-19 terbukti dapat mengurangi risiko gejala berat hingga kematian, tetapi tidak 100% menghindarkan kita dari penularannya.
6.Jika kita sudah menerima vaksin dan terinfeksi, umumnya akan mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, tetapi kita tetap dapat menulari orang lain tanpa disadari.