Ceknricek.com — Bersepeda merupakan salah satu aktivitas olahraga yang bisa diikuti semua orang. Selain untuk melatih kebugaran tubuh olahraga sepeda juga dinilai dapat risiko terkena penyakt jantung.
Olahraga bersepeda juga disarankan untuk orang yang memiliki masalah dengan kelebihan berat badan sehingga sulit bahkan untuk sekedar berjalan atau berlari.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Vito A. Damay tak melarang mereka yang memiliki penyakit jantung bersepeda rutin demi menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya.
Namun, sebelum melakukannya, dia mengimbau untuk melakukan periksakan dulu kondisi jantung misalnya melalui tes EKG atau treadmill untuk mengetahui batas kemampuan diri.
“Semangat, ingat tujuannya cari sehat bukan cari penyakit. Cek kondisi jantung dulu mungkin echocardiography atau treadmill excercise test. Orang yang suka berolahraga bisa mempersiapkan jantung mereka, periksa jantungnya,” ujar Vito dilansir dari Antara Jumat (25/9/20).
Selanjutnya ia menyarankan untuk memulai bersepeda secara bertahap serta menyesuaikan durasi dan frekuensinya dengan hasil tes dan kondisi tubuh. Selain itu, jika ternyata pesepeda memerlukan obat, maka minumlah obat atas rekomendasi dokter.
Baca juga: Menhub Terbitkan Peraturan Keselamatan Bersepeda
“Seperti kendaraan ada perawatan, jantung kita juga apabila ada perlu obat ya diminum,” kata Vito.
Vito mengatakan, orang dengan penyakit jantung sekalipun juga pentimng untuk melakukan olahraga, karena menurutnya orang yang rajin berolahraga
cenderung akan lebih tertolong ketika terjadi masalah pada jantungnya, ketimbang mereka yang tak pernah berolahraga.
“Ini karena jika ada penyumbatan di pembuluh darah jantung misalnya, orang yang rajin berolahraga terutama yang tipe aerobik, maka dia punya jalan tikus banyak, namanya pembuluh darah kolateral,” kata Vito.
Menurut dia pembuluh darah kolateral yang berukuran tipis bisa membantu mengaliri darah ke otot-otot jantung, terutama saat ada penyumbatan di salah satu jalur aliran. Inilah yang membuat peluang kelangsungan hidup mereka yang rajin berolahraga lebih tinggi.
“Jadi kalau misalkan jalan rayanya tersumbat, maka rambut-rambut atau jalan tikus ini masih bisa sedikit membantu, sehingga kemungkinan survival-nya lebih tinggi dibandingkan jika dia tidak pernah berolahraga yang tersumbat satu tersumbat semua, makanya risiko meninggalnya lebih tinggi,” papar Vito.
Dia juga mengimbau pesepada intui manjaga asupan makanan sehat agar kolesterol jahat tak sampai di atas optimal dan berujung serangan jantung.
Selain itu di masa pendemi pesepeda disarankan juga menerapkan protokol kesehatan antara lain menjaga jarak dengan pesepeda dan orang lain.
“Juga mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum dan usai memegang sesuatu terutama jika itu barang publik,” tandas Vito.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini