Ceknricek.com – Mengatur keuangan adalah hal yang sangat penting agar penghasilan atau gaji yang didapatkan tidak selalu habis setiap bulan. Apalagi bagi mereka yang memiliki gaji di kisaran Upah Minimum Regional (UMR).
Kebanyakan orang berpikir bahwa mendapat gaji UMR tidak akan dapat menabung karena hanya habis untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Padahal, jika pengaturan keuangan telah dilakukan dengan efektif, menabung bukanlah sebuah hal mustahil.
Salah satu kunci untuk mendapatkan keadaan finansial yang sehat adalah melakukan pengaturan keuangan, seberapa pun gaji yang dimiliki. Apalagi jika memiliki cita-cita untuk membeli sesuatu atau beribadah yang membutuhkan dana cukup besar, sehingga harus menabung untuk itu.
Beberapa hal berikut ini harus diperhatikan untuk membuat keuangan lebih teratur meski dengan gaji UMR.
1. Tempat tinggal
Tempat tinggal merupakan pengeluaran yang memiliki porsi cukup besar, terutama bagi perantauan atau orang yang memutuskan tinggal sendiri. Urusan tempat tinggal memang terkait dengan kenyamanan. Namun, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk tinggal di tempat dengan sewa yang terlalu mahal sehingga tidak sesuai dengan penghasilan yang masuk.
Jika memiliki waktu, lihatlah sekitar lokasi tempat tinggal untuk mencari lokasi yang mungkin lebih murah dengan kenyamanan yang setara. Pertimbangkan pula pengeluaran-pengeluaran terkait tempat tinggal seperti listrik dan air, apakah sudah termasuk dalam biaya sewa.
2. Biaya makan
Biaya makan juga mengambil porsi yang besar, apalagi jika Anda sulit mengendalikan keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu.
Jika Anda telah memutuskan untuk dapat menabung dengan gaji UMR, maka soal makan harus diatur dengan ketat. Misal dengan membatasi pengeluaran makanan tidak lebih dari Rp50 ribu per hari. Dengan demikian, biaya makan lebih terukur dan tidak berlebihan.
Ingat bahwa yang lebih penting adalah makanan yang sehat bukan makanan yang mahal. Usahakan pula makan secara teratur 3 kali sehari. Jika melewatkan kesempatan makan, ada kemungkinan berpikir “membalas” dengan membeli makanan yang mahal, malah hasilnya pengeluaran jadi kelewat batas.
3. Transportasi
Pos transportasi juga merupakan pengeluaran besar lainnya. Untuk mencapai lokasi kerja, lakukanlah survei dan perhitungan biaya dari beberapa moda transportasi. Bandingkan dan pilih yang paling hemat untuk Anda karena setiap orang memiliki keadaan yang berbeda-beda. Menggunakan motor sendiri mungkin lebih hemat bagi sebagian orang, sedangkan sebagian lainnya lebih hemat menggunakan angkutan umum. Promosi-promosi transportasi seperti ojek online dan promosi saldo kartu elektronik juga dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan.
4. Tabungan
Berapa pun gaji Anda, menabung adalah hal yang penting dan perlu. Sebaiknya untuk urusan menabung, Anda tidak mengambilnya dari “sisa uang” tetapi menyiapkan terlebih dahulu. Misal saat menerima gaji, Anda sisihkan 10 persen untuk ditabung dan tidak digunakan sama sekali.
Ketika jumlah tabungan sudah cukup besar, Anda dapat membaginya untuk keperluan investasi yang minim risiko, misalnya reksadana.
5. Dana darurat
Terdengar mirip dengan tabungan, tapi dana darurat merupakan hal penting lain yang harus juga dipersiapkan. Seperti namanya, dana ini hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak, seperti sakit atau terkena musibah. Pisahkan 3-5 persen uang gaji dan tidak menggunakannya sama sekali. Sewaktu-waktu dana darurat akan sangat berguna bagi Anda.
Selain mengatur pos-pos pengeluaran seketat dan seefisien mungkin, Anda juga harus melakukan pencatatan pengeluaran. Lakukan pencatatan untuk segala hal yang dikeluarkan setiap hari, dan tuliskan pengeluaran tersebut masuk dalam pos pengeluaran tertentu. Pencatatan akan sangat berguna untuk menjaga diri dari pengeluaran yang berlebihan. Tak hanya itu, pencatatan juga akan bermanfaat dalam merencanakan keuangan di masa-masa selanjutnya.