Ceknricek.com — Luas lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia tahun 2019 mengalami peningkatan cukup pesat dibandingkan tahun lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kebakaran lahan dari Januari hingga september 2019 yang teridentifikasi mencapai 857 ribu hektar (ha).
Jumlah ini naik bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai 529,266 hektar dan pada 2017 mencapai 165.483,92 hektar yang tidak hanya meliputi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melainkan juga di lahan gambut dan lahan mineral.
“Berdasarkan data World Bank (Bank Dunia), total kerugian ekonomi mencapai Rp 75 triliun,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo saat memberikan paparan di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/12) melansir Kompas.
Baca Juga: Negeri di Atas (Awan) Asap!
Dari semua wilayah yang mengalami kebakaran hutan, provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan tempat yang mengalami dampak paling besar, luas lahan terbakar di sana mencapai 134.227 ha.
Tingkat keparahan kemudian susul Kalimanan Barat (Kalbar) 127.462 ha, Kalimantan Selatan (Kalsel) 113.454 ha, Riau 75.871 ha, Sumatera Selatan (Sumsel) 52.716 ha dan Jambi 39.638 ha.
Dilihat dari titik panasnya atau hotspot yang tercatat lewat citra satelit mencapai 195.332 titik.
Sebaran tersebut meliputi wilayah Kalimantan Tengah (39.634 titik), Kalimantan Barat (25.461 titik), Sumatera Selatan (22.457 titik), Jambi (12.491 titik), dan Riau (12.270 titik).
BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini