Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu
  • Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia
  • Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin
  • Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
  • Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Tuntutlah Ilmu Meski di Masa Pandemi

Opini May 13, 20207 Mins Read

Ceknricek.com –Akhirnya pemerintah daerah Negara Bagian Victoria, Australia, yang berkedudukan di ibukota Melbourne, memutuskan untuk melaksanakan keputusan bersama Kabinet Nasional (terdiri atas Kabinet Federal yang dilengkapi dengan semua Kepala Daerah, yang dibentuk ketika COVID-19 mewabah di Australia) untuk mulai memperlonggar pembatasan yang telah diberlakukan selama ini. Keputusan bersama tersebut diambil dalam sidang Kabinet Nasional Jum’at lalu.

Meski disebut “keputusan bersama” antara pemerintah pusat/federal dan  pemda negara bagian namun dalam pelaksanaannya terpulang maklum kepada pemda masing-masing. Dan dalam hal ini pemda Negara Bagian Victoria memang punya riwayat sangat berhati-hati dan tidak ingin terburu-buru dalam melakukan pelonggaran.

Pada hari Senin pimpinan pemda Victoria, Daniel Andrews, mengumumkan bahwa mulai pukul  23:59 (menjelang tengah malam waktu setempat) hari Selasa (satu menit sebelum hari Rabu), pembatasan akan diperlonggar secara aman, hati-hati dan layak, dalam tahap pertama dari tiga tahapan pelonggaran yang telah disepakati.

Baca Juga : Terbitkan Pergub Sanksi Pelanggar PSBB, Anies: Agar Warga Lebih Disiplin

Yaitu: sesuatu keluarga di negara bagian ini akan diperbolehkan menerima sampai 5 orang tamu di rumah masing-masing, terdiri atas sanak keluarga dan/atau handai taulan. Kalau pertemuan itu akan dilangsungkan di luar rumah, maka jumlah yang boleh diterima adalah sampai 10 orang. Namun harus tetap menjaga jarak.

Ini adalah sesuai pertimbangan kemanusiaan, mengingat yang paling “kita rindukan adalah sanak keluarga kita serta handai taulan”. Tapi ini, “bukan berarti kebebasan untuk mengadakan jamuan makan malam setiap hari.”

“Dan jangan dikira bahwa ini merupakan akhir dari pembatasan. Masih jauh perjalanan yang harus ditempuh. Ini hanyalah sekadar tahapan pertama.”

Pimpinan pemda Victoria itu, yang dikenal gemar bermain golf, juga mengumumkan pelonggaran kegiatan di luar rumah, seperti bermain golf, jalan kaki bersama (dengan tetap memasang jarak), memancing dan kegiatan-kegiatan rekreasi/olahraga di ruang terbuka lainnya.

Baca Juga : IDI Bingung Dengan Penanganan Corona Oleh Pemerintah

Dan di antara pelonggaran yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat di negara bagian Victoria, serta sejumlah negara bagian lain, adalah pelonggaran untuk melakukan latihan olahraga-olahraga profesional, seperti sepakbola ala Australia yang kali ini tidak terselenggara kompetisi liganya yang biasanya berlangsung antara bulan Maret s/d September, gegara COVID-19.

“Latihan sudah boleh dilangsungkan menjelang tengah malam (23:59) hari Selasa,” kata Daniel Andrews.

Bisa dibayangkan bagaimana gembiranya para pencandu olahraga ini yang begitu fanatik dalam mendukung club masing-masing. Biar hujan, biar panas, kalau pertandingan dilangsungkan, biasanya Kamis malam, Jum’at malam dan Sabtu, stadion-stadion pertandingan niscaya akan dipadati penonton.

Untuk menggambarkan betapa cintanya para penggemar olahraga ini terhadap sepakbola ala Australia ini (permainan yang menggabungkan rugby, si kulit bundar dan olahraga bola lainnya) konon pernah ada kasus perceraian yang sampai ke pengadilan.

Baca Juga : Penyebaran Covid-19 Jawa Timur Meningkat, Jabodetabek Menurun

Ketika hakim pengadilan keluarga menanyakan alasan gugatan cerai yang diajukannya, sang isteri menuturkan:

“Pak Hakim: menjelang setiap musim kompetisi suami akan mengumpulkan keluarga dan menanyakan apakah ada masalah atau persoalan keluarga yang perlu dibicarakan. Sebab suami saya akan mengatakan, mulai pekan depan kompetisi liga sepakbola ala Australia akan dilangsungkan, dan sejak itu sampai akhir kompetisi pembicaraan di rumah ini, dan dalam keluarga ini, hanyalah mengenai pertandingan-pertandingan liga.”

Tuntutlah Ilmu:

Selasa pagi, pimpinan Pemda Victoria Daniel Andrews, kembali membuat pengumuman yang menyangkut pendidikan murid-murid sekolah. Para murid kelas O Besar, Satu dan Dua SD serta SMA Kelas II dan III akan dibolehkan kembali ke sekolah pada tanggal 26 Mei, sementara murid-murid kelas III SD dan seterusnya sampai Kelas I SMA kembali ke “pendidikan tatap muka” mulai 9 Juni.

Selama ini sekolah-sekolah di Victoria hanya dibuka khusus untuk para murid yang dianggap “rentan” dan murid yang orang tuanya dianggap bekerja di bidang-bidang yang mutlak harus terus beroperasi karena berbagai pertimbangan, hingga tidak bisa tinggal di rumah untuk menemani anak-anak usia sekolah mereka.

Agar diketahui, sekolah-sekolah di Victoria ditutup mulai tanggal 24 Maret – 3 hari lebih cepat dari jadwal libur sekolah lazimnya, gegara COVID-19. Sejak itu, para siswa/i umumnya menuntut ilmu dengan sistem jarak-jauh/digital. Bagi keluarga yang tidak mampu membeli peralatan untuk ini, seperti laptop, tablet dan sejenisnya, pemda meminjamkannya.

Bagi banyak keluarga di Australia dengan anak-anak usia sekolah, sekolah sekaligus merupakan tempat menuntut ilmu dan “penitipan anak”. Ini dikarenakan di Australia banyak sekali kedua orang tua (ayah dan ibu) bekerja di luar rumah, agar memperoleh penghasilan yang dapat membuat kehidupan lebih nyaman. Kalau anak yang masih dibawah umur tidak bisa bersekolah maka berarti salah satu orang tua (biasanya sang ibu) harus tinggal di rumah untuk menemani.

Baca Juga : Tjahjo Kumolo: Belum Ada Produk Hukum yang Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Kembali Bekerja

Oleh sebab itulah perekonomian Australia pada hakikatnya sangat terbantu dengan ikut terjunnya kedua orang tua banyak keluarga di Australia untuk mencari nafkah, meski pun banyak di antara para ibu tersebut yang bekerja “sambilan” agar mereka masih bisa mengantarkan anak ke sekolah dan kemudian menjemputnya dari  ekolah. Di Australia rata-rata anak-anak mulai belajar dari pukul 09:00 pagi hingga jam 15:30 Senin s/d Jum’at.

Pimpinan Pemda Victoria mengakui betapa berat beban yang dihadapi para orang tua yang anak-anak mereka selama ini tidak dapat ke sekolah, karena dia sendiri punya 3 orang anak yang harus belajar jarak jauh, sedangkan anak sulungnya harus mempersiapkan ujian akhir SMA tahun ini.

Meski pun sekolah akan dimulai, namun tetap ada pembatasan yang harus dipatuhi. Para orang tua, atau siapa pun orang dewasa yang mengantarkan murid ke sekolah dilarang berbaur dengan para orang tua lainnya, begitu pula dikala menjemput anak-anak mereka dari sekolah.

Waktu jeda dan makan siang akan diatur sedemikian rupa hingga tidak sekaligus seperti sebelumnya, sementara para guru dan staf lainnya akan tetap menjaga jarak. Para murid hanya boleh meminum air yang mereka bawa dari rumah, bukan dari sumber-sumber air minum yang sama ini tersedia di hampir setiap sekolah. Dan mereka yang mampu melaksanakan tugas pekerjaan dari rumah seperti selama beberapa minggu ini diharapkan agar terus melakukannya dari rumah tanpa harus ke tempat pekerjaan masing-masing.

Ketika Jum’at lalu Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan kesepakatan Kabinet Nasional mengenai 3 tahapan pelonggaran pembatasan, ia juga menyebutkan bahwa terserah kepada pemda masing-masing kapan waktu yang tepat untuk memberlakukan pelonggaran. Dalam hal ini pemerintah federal/pusat tidak akan ikut campur karena yang paling mengenal daerahnya adalah pemdanya.

Pelonggaran juga diberikan kepada yang akan melakukan pernikahan dan penguburan. Kalau sebelumnya sesuatu pernikahan boleh dihadiri oleh hanya 5 orang – kedua mempelai, kedua saksi dan penghulunya – maka kini jumlah tamu boleh sampai 10 orang sementara untuk penguburan kini 20 orang diperbolehkan menghadiri upacara pemakaman.

Foto: Istimewa

Sangat kentara bahwa segala tindak tanduk pemda Victoria ini dipandu oleh sikap kehati-hatian yang ketat. Sebagaimana dikemukakan seorang pakar kesehatan Australia, Bill Bowtell, virus (corona) yang berjangkit di Australia dan Korea Selatan dan Jerman adalah sama dan sebangun. Karenanya kalau masyarakat (Australia) kemudian menganggap tidak apa-apa kalau diperlonggar seenaknya dan secara berlebihan, maka niscaya ini akan menyebabkan bangkitnya kembali infeksi baru.

Kasus “gelombang kedua” yang kini mengganas di Korea Selatan dan Jerman patut menyadarkan semua pihak bahwa tidak ada yang kebal. Jadi jangan mengibuli diri sendiri.

Hari Senin kemarin, Lembaga Robert Koch di Jerman mengumumkan bahwa tingkat reproduksi yang selama ini diawasi dengan seksama di negara tersebut telah meningkat menjadi 1,1, artinya 10 orang yang mengidap COVID-19 rata-rata menjangkitkannya kepada 11 orang lainnya.

Pada hal sebelumnya, tingkat tersebut “hanyalah 0,65”. Di Korea Selatan, katanya, gelombang kedua mengganas melalui bar alias warung-warung minuman. Dan pemerintah langsung memerintahkan penutupan sarana-sarana tersebut.

BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#Australia #negarabagianvictoria pendidikan wabahcorona
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Seratus Tahun Mahathir

Tempat Jatuh Lagi Dikenang….

Siwak Sikat Bau Mulut

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ahmad Dhani Ancam Bongkar Bukti Perselingkuhan Maia Estianty Jika Masih Bahas Masa Lalu

Ahmad Dhani buka suara soal masa lalunya dengan Maia Estianty.

Bill Gates Terdepak dari 10 Besar Orang Terkaya Dunia

July 11, 2025

Operasi Patuh 2025 Serentak Digelar Mulai Senin

July 11, 2025

Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

July 11, 2025

Justin Bieber Rilis Album Baru ‘Swag’

July 11, 2025

G-Dragon Batalkan Jadwal Konser Übermensch di Bangkok

July 11, 2025

Indra Sjafri Resmi Jadi Plt Direktur Teknik PSSI

July 11, 2025

Astra Masih Merajai Industri Otomotif di Semester Pertama 2025

July 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.