Ceknricek.com — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan pasien sembuh virus korona bertambah 78 orang sehingga total menjadi 1.954 orang per 4 Mei 2020.
Hal ini disampaikan Juru Bicara penanganan Covid-19 dalam konferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin, (4/5).
“Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang sembuh bertambah 78 orang sehingga menjadi 1.954 orang, sementara total kasus terkonfirmasi positif bertambah 395 kasus sehingga total 11.587 orang,” kata Yuri.
Berdasarkan data tersebut hingga 4 Mei 2020, jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 menurut Yuri bertambah 19 orang sehingga total menjadi 864 orang.
Gugus tugas mencatat jumlah kasus orang dalam pemantauan sebanyak 238.178 orang atau bertambah 1.809 orang dibandingkan pada 3 Mei 2020, dan pasien dalam pengawasan sebanyak 24.020 orang atau bertambah sebanyak 890 orang.
Baca juga: Jokowi Minta Klaster Penularan Covid-19 Dipantau Ketat
Hingga saat ini, jumlah kasus positif terbanyak terdapat di DKI Jakarta dengan total kasus 4.539 orang. Kemudian, diikuti dengan Jawa Barat dengan total kasus positif Covid -19 sebanyak 1.252 orang, Jawa Timur dengan 1.124 kasus positif Covid-19.
Kemudian Jawa Tengah dengan total 798 kasus positif Covid-19, Sulawesi Selatan dengan total 607 kasus, Banten dengan total 446 kasus positif Covid-19, Bali dengan total 271 kasus, Nusa Tenggara Barat dengan total 269 kasus positif, serta Papua dengan total 240 kasus positif Covid-19.
Sebelumya Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan jajaran menteri dan pimpinan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mengevaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di empat provinsi dan 22 kabupaten/kota, agar langkah restriksi dapat berjalan secara ketat dan efektif dalam memutus rantai penularan virus korona baru.
Jokowi menekankan evaluasi PSBB sangat penting, terlebih beberapa kabupaten/kota akan memasuki penerapan PSBB lanjutan atau PSBB tahap kedua. Hasil evaluasi akan menentukan langkah restriksi selanjutnya guna menekan tingkat penularan penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia itu.
“Mana yang penerapannya terlalu over (berlebihan), terlalu kebablasan, dan mana yang masih kendor,” kata Presiden Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas secara virtual mengenai “Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19” dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.