Ceknricek.com–Senin 5 Februari 2024 menjadi hari bersejarah bagi organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Karena di hari itulah, HMI merayakan ulang tahunnya yang ke-77 tahun. HMI berdiri pada 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1366 H di Yogyakarta.
Perayaan ke-77 tahun HMI ditandai dengan perilisan film biopic pendirinya, Raflan Pane dengan judul “Raflan”. Ini memang kado yang istimewa. Tidak tanggung-tanggung film ini didedikasikan untuk Prof. Lafran Pane yang merupakan salah satu pahlawan nasional. Diketahui bahwa salah satu inisiator dari film ini adalah Akbar Tandjung, dedengkot HMI yang juga mantan ketua DPR RI.
“Selama pembuatan film ini memakan waktu yang panjang untuk berdiskusi dengan Dimas Anggara selaku aktor film,” ujar Ahmad Doli Kurnia Tandjung selaku produser eksekutif. Hal ini disampaikan pada peluncuran trailer dan poster film “Lafran” beberapa waktu lalu di gedung KAHMI Center Jakarta.
Film ini diproduksi sebelum masa pandemi 2020. Naskahnya di godok selama 5 tahun lebih lewat berbagai riset dengan total syuting dilakukan selama 35 hari. Dua pekan di Sipirok Sumatera Utara, tempat Lafran Pane berasal dan satu bulan di kota perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Dimas Anggara yang memerankan sosok Lafran bercerita, peran ini sangat menantang, karena jadi pengalaman baru baginya.Untuk pendalaman karakter, Dimas melakukan riset melalui buku maupun banyak diskusi. Dimas juga melakukan ziarah ke makam Lafran Pane.
“Diskusi bersama adik, anak beliau, dan director kita, dari Googling juga saya lakukan dan ziarah dari tempat syuting ke pemakanan delapan menit, saya lakukan pagi, malam, dan pagi malam,” kata Dimas dalam konferensi pers di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin 5 Februari 2024.
Dimas mengakui, awalnya dia berpikir akan mudah melakukan riset. Tetapi ternyata sangat susah. Untungnya, dia terbantu dengan banyak diskusi bersama keluarga Lafran Pane.
Alasan Dimas menerima tawaran memerankan sosok Lafran Pane cukup sederhana. Menurut dia, dengan karakter teladan seperti sosok Lafran Pane, justru ia bisa menyesal jika menolak tawaran bermain di film tersebut.
Sebelum membintangi film ini, Dimas perlu terlebih dulu menaikkan berat badanya sekitar 15 kilogram. Hal ini tentu tidak lepas dari tuntutan mendekati gambaran fisik karakter Lafran Pane.
Adapun banyak inspirasi dan pelajaran yang Dimas ambil dari memerankan sosok Lafran. Menurut aktor 35 tahun itu, di era tersebut, sosok Lafran juga telah memberikan contoh menciptakan hidup secara demokratis.
Sementara Korps Alumni HMI (KAHMI) dan Reborn Initiatives selaku rumah produksi melihat bahwa tahun 2024 menjadi momentum yang tepat untuk merilis film yang juga dibintangi oleh Lala Karmela dan aktor senior Mathias Muchus ini.
Lafran Pane wafat pada 25 Januari 1991 di Yogyakarta. Sedangkan HMI yang diprakarsainya tetap hidup hingga saat ini. Selain sibuk berorganisasi, Lafran Pane juga meninggalkan 9 buku dan karya ilmiah. Lafran Pane juga ikut mendirikan PERSAMI (Persatuan Sarjana Muslim Indonesia) pada tahun 1964.
Perihal perannya dalam HMI, Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya dan disebut sebagai pendiri HMI. Lafran Pane mempunyai tekad yang kuat dan intelektual muslim yang berdiri di barisan terdepan dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.