Ceknricek.com — Varian baru virus corona ternyata penyebarannya lebih cepat dan ganas. Pemerintah Inggris mengumumkan rekor baru infeksi COVID-19 pada Selasa (22/12/20) yang disebabkan varian baru corona.
Seperti dilansir Reuters yang dipantau di Jakarta, Rabu, (23/12/20) di Inggris tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam jangka waktu 28 hari dimana meningkat lebih tajam dibanding hari sebelumnya.
Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasihat ilmiah mengatakan bahwa varian virus corona, yang bisa mencapai 70 persen lebih menular, mengganas di Inggris, meski tidak dianggap lebih mematikan ataupun menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Sejak itu otoritas menerapkan langkah pembatasan sosial terpadu yang ketat di London, Inggris tenggara dan Wales. Sementara, rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal di seluruh wilayah diminimalisasi secara drastis atau dibatalkan sama sekali.
Banyak negara yang menutup perbatasan mereka untuk Inggris lantaran merasa khawatir dengan galur virus corona yang bermutasi.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI RAHMA SARITA
Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengatakan para menteri sangat proaktif dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengajak masyarakat agar tetap berada di rumah selama perayaan Natal.
“Pemerintah sepanjang tahun ini secara konsisten berada di depan kurva dalam tindakan proaktif terkait COVID-19,” katanya kepada radio BBC.
Kasus mingguan COVID-19 meningkat dengan jumlah tertinggi sejak COVID-19 mewabah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa malam, dengan Amerika mendominasi separuh jumlah tersebut.
Data memperlihatkan kelanjutan tren kenaikan kasus pada Desember ini saat sejumlah negara mulai meluncurkan vaksinasi COVID-19.
Kasus baru naik 6 persen, atau setara dengan 4,6 juta kasus, dalam sepekan hingga 20 Desember, berdasarkan informasi terkini dari badan PBB yang bermarkas di Jenewa tersebut.
Amerika Serikat mengkonfirmasi 1,6 juta kasus baru penyakit pernapasan, angka tertinggi yang pernah ada di dunia, yang disusul oleh Brazil. Peningkatan kasus mingguan di AS sebesar 14 persen.
Sementara itu, Eropa menyumbang jumlah kematian baru COVID-19 tertinggi atau lebih dari 36.000 kematian, hampir separuh dari total mingguan global.
Kepala regional WHO sebelumnya mengatakan bahwa pada Rabu (23/12/20) akan digelar pertemuan yang membahas infeksi varian baru COVID-19 yang terdeteksi di Inggris.
Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan melalui #pesanibu yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak guna mencegah penularan COVID-19.
Baca juga: Varian Baru COVID-19 Belum Ditemukan di Asia, Tapi Harus Waspada
Baca juga: WHO Segera Dalami Varian Baru COVID-19 di Inggris