Ceknricek.com — Saham-saham di Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa 7/5), setelah Presiden Donald Trump berjanji akan menaikkan tarif pada barang-barang China. Namun demikian, saham-saham AS berakhir lebih baik dari sesi paling rendah, ini karena investor berasumsi komentar Trump hanyalah taktik tawar-menawar dalam perjanjian perdagangan yang mungkin terjadi dengan China.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 66,47 poin atau 0,25 persen menjadi berakhir pada 26.438,48 poin. Indeks S&P 500 merosot 13,17 poin atau 0,45 persen menjadi ditutup pada 2.932,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 40,71 poin atau 0,50 persen, menjadi berakhir di 8.123,29 poin.
Wall Street mengawali minggu ini dengan anjlok lebih dari 470 poin di indeks Dow, tak lama setelah bel pembukaan, menunjukkan kekhawatiran luas di antara investor atas pasar ekuitas Amerika Serikat. Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor material turun hampir 1,4 persen, memimpin kerugian.
Saham Caterpillar dan Boeing, dua perusahaan dengan eksposur pendapatan luar negeri yang tinggi, masing-masing turun lebih dari 1,6 persen dan hampir 1,3 persen, berada di antara saham-saham berkinerja terburuk di Dow.
Beberapa saham teknologi besar juga mengalami kerugian, di antaranya saham Nvidia dan Advanced Micro Devices yang masing-masing turun lebih dari 1,7 persen dan lebih dari 2,8 persen.
Dalam sebuah cuitan yang mengejutkan pada Minggu (5/5), Trump mengatakan bahwa tarif yang lebih tinggi akan mulai berlaku pada Jumat (10/5) jika tidak ada kesepakatan dengan China yang dicapai.
Komentar itu memicu aksi jual global pada saham dan memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global, ketakutan yang secara berkala mengguncang pasar selama setahun terakhir.