Ceknricek.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka Internasional Conference on Preparing Modern Armed Forces for Peacekeeping Operations in The 21st Century di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (25/6).
Dalam sambutannya JK menekankan pentingnya kemampuan diplomasi untuk dimiliki pasukan penjaga perdamaian dunia. “Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Perdamaian hanya dapat diraih dengan pengertian,” ujar JK.
JK mengakui, untuk menjaga perdamaian dunia diperlukan angkatan bersenjata dengan persenjataan yang modern. Namun, hal tersebut belum cukup. Pasukan penjaga perdamaian membutuhkan kemampuan berdiplomasi dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
Foto: celebesmedia.id
Seorang prajurit penjaga perdamaian dunia harus bisa merebut simpati masyarakat di lokasi mereka bertugas. Sebab, masyarakat setempat yang sedianya akan membantu mewujudkan proses perdamaian di daerah mereka masing-masing.
“Untuk kapabilitas dan soft skills, kami percaya bahwa peace keeper harus mampu merebut simpati dari masyarakat dimana mereka bertugas. Karena pada akhirnya, masyarakat setempat akan menjadi advokasi terbaik untuk keberadaan para “Blue Helmets” di suatu daerah misi,” kata JK.
Foto: celebesmedia.id
“Upaya melengkapi personel Indonesia dengan kapabilitas ini merupakan bagian dari modernisasi angkatan bersenjata secara tepat guna, untuk melahirkan peacekeeper Indonesia yang siap pakai di abad ke-21.”
Terdapat 29 negara dan 1 organisasi yang turut dalam acara yang diselenggarakan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC), TNI, serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri.