Ceknricek.com — Pemerintah Rusia mulai membuka layanan vaksinasi COVID-19 kepada semua warga. Peluncuran layanan vaksinasi COVID-19 tersebut dimulai setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan program vaksinasi dalam skala besar.
Seperti dilansir TASS yang dipantau di Jakarta, Sabtu, (5/12/20) Kota Moskow menjadi lokasi pertama yang meluncurkan layanan vaksinasi COVID-19 bagi warga.
Vaksinasi skala besar tersebut menggunakan vaksin Sputnik V dari Gamaleya. Otoritas Rusia sudah memberikan izin penggunaan darurat terhadap Sputnik V meski hasil uji klinisnya belum lengkap lantaran masih butuh dua suntikan.
Berdasarkan uji coba sementara Gamaleya mengklaim vaksin Sputnik V 92 efektif melindungi manusia dari COVID-19.
Kepala Pengawas Kesehatan Konsumen Anna Popova menyatakan saat ini sekitar 10 vaksin tengah dikembangkan di Rusia.
Terkait vaksinasi massal, penduduk Moskow bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti vaksinasi gratis di 70 titik di sekitar kota dan janji sudah mulai bisa dibuat untuk Sabtu (5/12), demikian pernyataan situs Wali Kota.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI MIING BAGITO
Pada awalnya, vaksin COVID-19 hanya tersedia bagi para pekerja sosial, dokter, dan guru berusia antara 18 dan 60 tahun, baik di lembaga negara maupun swasta.
Sekarang, setiap penduduk Moskow yang memiliki akun daring dapat membuat janji pertemuan untuk divaksin. Namun, situs pemkot menyebutkan bahwa orang-orang harus menunjukkan bukti pekerjaan untuk dapat membuat janji vaksinasi.
“Untuk para warga Moskow lainnya, vaksinasi gratis akan tersedia nanti,” demikian disebutkan dalam situs itu.
Menurut pemberitaan Reuters, Rusia pada Jumat melaporkan 27.403 kasus COVID-19. Jumlah itu turun kembali dari rekor tertinggi pada Kamis.
Lebih dari 20.000 orang di Moskow telah menerima suntikan Sputnik V, yang 273 di antaranya adalah mereka yang sakit COVID-19, kata Wakil Wali Kota Moskow Anastasia Rakova seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia.
Rakova mengatakan kementerian pertahanan dijadwalkan menerima 100.000 dosis vaksin pada Desember, cukup untuk memvaksinasi 50.000 personel militer.
Rusia tidak memberlakukan karantina wilayah selama gelombang kedua virus dan lebih memilih menerapkan pembatasan sosial secara terarah di berbagai wilayah.
Dengan 2.402.949 kasus infeksi COVID-19, posisi Rusia di dunia berada di bawah Amerika Serikat, India, dan Brazil. Sejak COVID-19 muncul, 42.176 orang di Rusia meninggal karena karena pandemi itu.
Baca juga: WHO Sebut Vaksin Bisa Kendalikan COVID-19 Pada Tahun 2021
Baca juga: Tekan Kekhawatiran Soal Vaksin, Pakar Sarankan Pemda Lakukan Ini