Ceknricek.com – Warga Negara Indonesia yang menjadi korban jatuhnya pesawat Boeing jenis 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines, Minggu (10/3), adalah seorang wanita yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa Bangsa. Informasi ini disampaikan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (11/3).
“Kemlu telah mendapatkan konfirmasi bahwa korban WNI adalah seorang perempuan yang tinggal di Roma Italia dan bekerja untuk World Food Program (WFP) PBB,” kata Juru bicara Kemenlu RI Arrmanatha Nasir.
Ia menambahkan, Duta Besar RI di Roma telah bertemu dengan keluarga korban dan menyampaikan duka cita mendalam. “KBRI Roma akan terus berkordinasi dengan keluarga korban, KBRI Addis Ababa dan Kantor WFP Roma untuk pengurusan jenazah dan dukungan bagi keluarga,” kata Arrmanatha Nasir.
Direktur Eksekutif WFP David Beasley juga telah membuat pernyataan atas terjadinya kecelakaan tersebut. Ia menyampaikan ucapan duka terhadap stafnya yang menjadi korban. “Hari ini tidak diragukan lagi adalah hari tersedih yang saya miliki sebagai Direktur Eksekutif Anda. Kita semua berduka bagi mereka yang meninggal dalam tragedi Ethiopian Airlines,” ujarnya dalam keterangan, Jakarta, Senin (11/3).
Beasly kemudian menyebut secara detail identitas para staf WFP yang tewas dalam insiden nahas di Addis Ababa. “Harina Hafitz dari Indonesia, ditugaskan di Roma,” sebut Beasley dalam pernyataannya. Selain Harina yang seorang WNI, terdapat staf-staf WFP lainnya dari Nepal, Italia, China, Rilandia dan Serbia. Total ada tujuh staf WFP yang tewas dalam tragedi itu.
Beasley menyatakan keluarga korban telah dihubungi dan terus mendapat dukungan dan konseling. Pihak WFP akan melakukan semua hal yang mungkin untuk membantu keluarga korban.
“Saat kita berkabung, mari kita refleksikan bahwa setiap kolega WFP ini bersedia untuk bepergian dan bekerja jauh dari rumah-rumah mereka dan keluarga tercinta mereka untuk membuat dunia ini menjadi tempat lebih baik untuk ditinggali,” tulis Beasly.